Thomas Alva Edison, sang penemu hebat yang sukses karena sang Ibu

Diposting oleh yamiyummy | Jumat, April 15, 2011 | 0 komentar »

"Menurut Ibu saya, jika orang-orang yang salah jalan setelah dewasa telah mendapatkan pendidikan dan diasuh sebagaimana mestinya, mereka tidak akan menjadi parasit yang tidak berguna dalam masyarakat. Pengalaman yang telah dikumpulkannya sebagai seorang guru telah mengajarkan kepadanya banyak rahasia watak manusia. Sebelumnya saya selalu tak peduli, dan apabila bukan karena perhatian Ibu, kemungkinan besar saya telah menyeleweng dari jalan yang semestinya! Namun ketabahan Ibu dan kebaikannya, merupakan faktor kuat yang menghalangi saya dari penyelewengan dan kesesatan." - Thomas Alva Edison -

Siapa sangka sang penemu hebat (dan juga paling produktif) ternyata sukses berkat tangan dingin sang bunda yang merupakan 'the brightest spot' baginya. Seorang wanita yang percaya penuh padanya dikala banyak orang mencemooh dan menganggapnya sebagai 'anak yang bodoh dan tak berguna'. Saat itulah sang ibu muncul sebagai dewi penolong dan membantunya membuktikan pada dunia bahwa ia adalah 'something special'.

Sejarah telah banyak mencatat dengan tinta emasnya betapa peran seorang ibu begitu luar biasa bagi para anak-anak yang dilahirkan, dibesarkan dan dididik dengan penuh kasih sayang, kelembutan dan kesabaran. Begitu banyak ilmuan, politisi, filsuf besar dan tokoh-tokoh dunia yang menjadi besar berkat support yang besar dari sang Ibu.

Saya mungkin belum bisa disejajarkan dengan para ibu luar biasa tersebut. Namun, jujur saya katakan, saya selalu berusaha keras menjadi ibu yang luar biasa bagi keluarga saya.

Saya suka sekali memasak dan saya selalu berusaha menjadi koki yang paling hebat bagi suami dan kedua anak saya. Oh ya, sejujurnya saya belum pernah ikut kursus masak loh. Saya selalu meng-up date kemampuan masak saya lewat belajar tiada henti tiap hari. Saya gemar membaca dan banyak ilmu tentang memasak yang saya dapatkan dari koran, tabloid, TV dan internet. Semua saya lakukan agar saya dapat membahagiakan orang-orang yang saya cintai. Yup saya menyebutnya 'passion'.

Kenapa saya menyebut memasak sebagai passion saya ? Karena ketika saya berkutat di dapur (ini daerah teritorial mutlak milik saya :D) saya bisa mencurahkan seluruh waktu, tenaga, pikiran, dan kemampuan terbaik saya untuk menghasilkan makanan yang lezat dan berpenampilan menarik. Saya melakukannya dengan sepenuh hati dan penuh rasa gembira. Nah itulah passion.

Saya rasa Thomas Alva Edisonpun memiliki passion yang sangat besar dengan dunia keilmuannya sehingga mampu menghasilkan begitu banyak penemuan dan tercatat sebagai peneliti yang paling produktif. Ia bahkan menyatakan bahwa bakat hanya berperan 1 % saja dan selebihnya kerja keraslah yang paling menentukan keberhasilan kita.

Terus terang saya sangat menginginkan kedua anak saya menjadi anak2 yang berhasil dalam hidupnya kelak. Itulah sebabnya saya mendedikasikan hidup saya untuk mendidik mereka dan membekali mereka dengan ilmu yang saya miliki sebaik mungkin. Saya berharap kelak dikemudian hari saya bisa sebangga Ibu Thomas Alva Edison karena saya telah berhasil membantu anak2 saya menggapai bintang. Amiin....

0 komentar

Posting Komentar