Bisnis Recehan Yang Bermula Dari Cinta

Diposting oleh yamiyummy | Kamis, Oktober 27, 2011 | , , | 0 komentar »



Dear my blog reader.......

Hari ini saya sedang senang menulis. Kebetulan warung sedang sepi, si kakak sedang sekolah dan si ade sedang tidur.... so daripada main game terus saya fikir lebih baik menulis di blog.

Tahun 2008 adalah titik balik terbesar dalam kehidupan saya dimana saya dengan keputusan sendiri memilih resign dari kantor terakhir tempat saya bekerja. Alasan utama tentu karena anak yang semakin gencar membombardir saya dengan rengekan tak mau ditinggal bekerja lagi dan harus menghabiskan hari dengan asisten rumah tangga di rumah. Alasan kedua karena saya makin merasa betapapun kerasnya usaha saya memajukan perusahaan tempat saya bekerja tetap saja itu bukan perusahaan milik saya dan saya tidak akan menikmati hasil jerih payah saya lebih dari gaji dan THR. Jadi semakin keras saya bekerja dan membuat terobosan untuk kemajuan perusahaan pada akhirnya saya tetap hanya sebagai seorang pegawai biasa. Tak ada kesempatan untuk berkembang, tak ada kebebasan untuk melakukan perbaikan diberbagai lini dan harus membiarkan diri lebih lama terpasung oleh sederet aturan dan kebijakan perusahaan.

Tetapi saya tetap harus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua orang yang pernah memberikan kesempatan pada saya untuk belajar di perusahaan-perusahaan mereka, memberikan kesempatan untuk memahami bagaimana menjalankan sebuah perusahaan beserta seluruh instrumen yang terkait didalamnya dan memberi saya peluang untuk mendapatkan pengalaman berharga yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya seperti perjalanan bisnis yang luar biasa, membangun network dengan orang-orang baru dan peluang untuk belajar banyak hal dalam beberapa bidang berbeda di luar disiplin ilmu saya sebelumnya.

Sebelum memutuskan untuk resign saya telah merintis bisnis kue online saya. Asal muasal bisnis kue inipun sebenarnya bermula dari hal yang tak saya sengaja. Terus terang saya selalu bermimpi untuk mempunyai bisnis sendiri tapi selalu terbentur dengan masalah modal dan kepercayaan diri untuk memulainya. Tapi tanpa saya sadari saya memulai lagi pola bisnis yang pernah saya lakoni sebelumnya ketika kecil yaitu bisnis yang bermula dari rasa cinta dari hal yang sederhana.

Awalnya adalah suatu hari seorang ibu yang tak saya kenal meminta bantuan saya untuk membeli 2 buah peralatan elektronik yang dimilikinya supaya ia bisa membayar kontrakan rumah. Karena kasihan saya lalu membeli salah satunya. Saya memahami walaupun uang saya terbatas tapi saya memiliki kemampuan untuk menolong ibu tersebut dan akhirnya saya membeli sebuah mixer buatan China miliknya seharga 150 ribu rupiah.

Waktu itu belum terpikir akan saya gunakan untuk apa mixer tersebut. Nah beberapa tahun kemudian saya sudah kembali bekerja di sebuah perusahaan. Disela-sela waktu bekerja saya ber-blog walking ria untuk mengatasi kejenuhan. Awalnya hanya mencari resep-resep masakan yang enak untuk dipraktekkan di rumah. Kemudian suatu hari saya menemukan sebuah blog yang memuat tentang kue ber-edible image alias kue yang memakai foto tetapi foto tersebut bisa dimakan alias edible. Wow saya penasaran banget.......


Saya akhirnya memesan edible image tersebut dan mencoba bereksperimen membuat sebuah kue ulang tahun pernikahan dengan kue tersebut. Waktu itu momen arisan yang kebetulan berbarengan dengan syukuran our wedding anniversary yang ke-5. Ternyata kue perdana saya sukses dan menuai pujian dari yang memakannya. Saya lalu pede membuat kue berikutnya.

Ide untuk menjual kue datang dari suami yang mengatakan kalau saya memiliki bakat dalam baking dan ia pulalah yang mengusulkan sebuah brand untuk dagangan saya ini yaitu YamiYummy. Awalnya ia selalu membuat joke dengan nama saya yang memang agak unusual. Asal tahu ya my blog reader, orang tua saya tercinta menamai ke empat anak2nya dengan pola yang sama yaitu Yadi Suryadi, Yani Suryani, Yanti Suryanti dan Yami Suryami. Saya tidak tahu apakah biar kelihatan kompak, biar kelihatan kalau kami berasal dari suku Sunda atau memang orang tua kehabisan ide waktu memberi nama anak2nya ? Ah entahlah. Yang pasti salah seorang teman selalu membuat plesetan panggilan nama saya dari kata Yummy sambil memainkan lidahnya yang menunjukkan arti lezat. Hmm okelah saya terima Brand itu; YamiYummy yang artinya semua yang lezat yang dihasilkan oleh Yami hehehe rada maksa gag sih ???

My blog reader, tanpa saya sadari saya sudah memulai bisnis saya. Saya akhirnya punya bisnis sendiri. Tahu nggak kalau bisnis itu layaknya seperti memiliki seorang anak. Ketika ide-ide bermunculan, silih berganti mengisi fikiran dan waktu yang kemudian berkumpul campur aduk bikin pusing kepala itu layaknya kita sedang mengandung. Lalu ketika ide itu mulai kita wujudkan nah rasanya seperti melahirkan seorang anak; butuh perjuangan hebat untuk melahirkan ide tersebut menjadi nyata, penuh rasa sakit dan perasaan tak menentu ketika memulai dan menantikan respon pasar atas produk kita dan yang pasti menuntut pengorbanan yang tak sedikit berupa materi, tenaga, waktu, fikiran, semangat, do'a, harapan dan kadang berjuta tangis dan berliter-liter air mata. Hehe rada2 lebay ya, tapi kalau kalian memulai bisnis dari nol seperti saya pasti bisa merasakan apa yang saya jabarkan tadi.

My blog reader, jangan tanya berapa omzet bisnis saya di masa awal. Saya nyaris tak pernah menghitungnya karena fokus saya adalah seperti membesarkan anak, saya berikan seluruh waktu saya, seluruh perhatian dan kerja keras saya, memberikan semua yang terbaik yang saya punya tanpa tuntutan apa-apa karena rasa cinta terhadap 'sang anak'. Bisnis saya hanya bisnis recehan, my blog reader. Kadang untuk kue seharga 150 ribu rupiah saya harus menghabiskan berjam-jam waktu saya untuk membuatnya dan kadang saya harus begadang dan memangkas jam tidur saya untuk menyelesaikan order dengan harapan sang customer puas dengan hasil karya saya. Reward terindah buat saya adalah ketika sang customer puas dengan kue-kue buatan saya apalagi sampai repeat order.

Sama seperti bisnis lainnya, suka duka adalah 2 komponen yang selalu menyertai perjalanan bisnis saya, my blog reader. Sukanya tentu bila customer puas dan merekomendasi produk saya ke orang lain dan juga ketika saya menerima uang hasil penjualan produk saya yang berarti; hey my hubby, aku tak hanya bisa menghabiskan uangmu tapi juga bisa menghasilkan uang dari jerih payahku sendiri (walau itu tak mungkin bisa kulakukan tanpa dukunganmu juga :D)". Kalau dukanya ??? Tentu banyak, my blog reader. Kue yang bantet atau tidak mengembang, mixer yang tiba-tiba ngadat ketika jasanya sedang sangat diperlukan, kue yang hangus, customer yang mengeluh harganya mahal dan membanding-bandingkannya dengan produk sejenis di pasaran walau ia belum pernah mencicipi rasa kue saya dan membandingkannya dengan rasa kue yang ada di pasaran, harga bahan baku yang kian hari kian melambung sementara saya tak bisa secara otomatis menaikkan harga kue dsb dsb. Tapi saya tetap bertahan dan melanjutkan bisnis saya ini, my blog reader. Mau tahu kenapa ? Karena CINTA, yup karena inilah bisnis saya yang teramat saya cintai.

0 komentar

Posting Komentar