Versi Shvoong dapat dilihat di http://bit.ly/Y9PJl1 
 
Kejang, baik yang disertai demam atau tidak, bisa berdampak fatal bagi anak. Kejang terjadi akibat adanya kontraksi otot yang berlebihan dalam waktu tertentu tanpa bisa dikendalikan. Salah satu penyebab terjadinya kejang demam yaitu tingginya suhu badan anak. Timbulnya kejang yang disertai demam ini diistilahkan sebagai kejang demam (convalsio febrillis) atau stuip/step. Orang tua harus sesegera mungkin memberi pertolongan pertama begitu tahu si kecil mengalami kejang 

Ciri-ciri kejang pada anak adalah bila kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang selama 5 menit serta bola mata berbalik ke atas, gigi terkatup, muntah, tak jarang si anak berhenti napas sejenak, pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil, pada kasus berat si kecil kerap tak sadarkan diri. Adapun intensitas waktu kejang juga sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai puluhan menit.

      Untuk mengatasi kejang demam pada anak sebaiknya orang tua bersikap tenang. Langkah-langkah mengatasi kejang demam yaitu :   
     1.      Segera beri obat penurun panas begitu suhu tubuh anak melewati angka 37,5 C
     2.      Kompres dengan lap hangat (yang suhunya kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil)
     3.      Pindahkan benda-benda keras atau tajam yang berada dekat anak untuk mencegah anak cedera
     4.      Tak perlu menahan mulut si kecil agar tetap terbuka dengan mengganjal/menggigitkan sesuatu di antara      giginya
     5.      Miringkan posisi tubuh si kecil agar penderita tidak menelan cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernapasannya
     6.      Jangan memberi minuman/makanan segera setelah anak berhenti kejang karena hanya akan berpeluang membuat anak tersedak.

Bila  anak pernah kejang, ada kemungkinan dia bisa kejang lagi. Padahal, kejang tak boleh dibiarkan berulang selain juga tak boleh berlangsung lama atau lebih dari 5 menit. Bila terjadi dapat membahayakan anak karena bisa mengakibatkan kerusakan sel-sel pada otak, karena terhambatnya aliran oksigen ke otak.

 

(Tulis sendiri review/ringkasan buku-buku favorit anda dan dapatkan dollar sebagai bayarannya, buruan gabung. Klik http://www.shvoong.com/aff-BAA59/)

0 komentar

Posting Komentar